Film  

Justian Suhandinata, Organisator Kelas Dunia Bulutangkis Indonesia

Salah satu legenda bulutangkis Indonesia Justian Suhandinata meninggal dunia pada Jumat (4/11) malam di Rumah Sakit Bumrungrad, Bangkok, Thailand.
Jakarta, CNN Indonesia

Salah satu legenda bulutangkis Indonesia Justian Suhandinata meninggal dunia pada Jumat (4/11) malam di Rumah Sakit Bumrungrad, Bangkok, Thailand.

Lelaki 75 tahun tersebut meninggal dunia karena sakit stroke. Sebelumnya Justin sempat mendapat perawatan di rumah sakit yang sama karena patah tulang belakang karena terjatuh sehingga tak bisa jalan.

Kabar meninggalnya Justian dikabarkan PP PBSI setelah mendapat kabar dari adik kandung Justian, Juniarto Suhandinata. Dalam konfirmasi ini Juniarto memohon sang abang dimaafkan dosa-dosanya.

“Benar Pak Justian [Suhandinata] meninggal dunia di Rumah Sakit Bumrungrad, Bangkok, Thailand, Jumat sekitar pukul 21.25 WIB akibat sakit stroke. Mohon doanya,” kata Juniarto pada Sabtu (5/10) pagi.

Justian adalah organisator andal. Tak hanya piawai di level nasional, tetapi juga di tingkat dunia. Ini yang membuatnya sangat disegani koleganya sesama atlet bulutangkis di penjuru dunia.

Kiprah Justian di dunia bulutangkis dimulai pada 1967. Ketika itu lelaki kelahiran Bandung tersebut masuk daftar tim bayangan Piala Thomas. Namun kiprahnya di olahraga ini kurang begitu mentereng.

Selepas gantung raket, Justian tak jauh-jauh dari bulutangkis. Malahan, kecekatan, kematangan, dan kelihaiannya berorganisasi membuat namanya harum dan disegani banyak kalangan.

Kiprahnya dalam organisasi bulutangkis dimulai dari PB Tangkas sebagai sekretaris. Berturut-turut kemudian jadi Ketua Bidang Pembinaan PBSI Jakarta Selatan, dan Ketua Umum PBSI Jakarta Selatan.

Ia juga sempat mengisi posisi Komisi Teknik PBSI DKI Jakarta hingga Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta. Bahkan hingga akhir hayatnya Justian masih tercatat sebagai Ketua Umum PB Tangkas.

Untuk pentas internasional, Justian Justian sukses memonumentakan nama sang ayah, Suhandinata sebagai trofi kejuaraan bulutangkis beregu campuran junior atau BWF World Junior Mixed Team Championship.

Suhandinata, adalah ayah Justian, tokoh yang dikenal bersama Sudirman mempersatukan organisasi bulutangkis yang sempat terpecah dengan menjadi organisasi BWF di Tokyo 1981.

Justian juga akan dikenang sebagai inisiator pagelaran Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior Perorangan. Ajang resmi BWF sejak 1992 ini cikal bakalnya adalah Invitasi Bulutangkis Dunia Junior Bimantara 1986 di Jakarta.

Pada 2012, Justian mendaftar sebagai calon ketua BWF periode 2013-2017. Pada hari pencoblosan Justian meraih 120 suara, kalah dari Poul-Erik dengan 145 suara. Justian gagal mengulangi kisah Ferry Sonneville.


Meski demikian BWF tak menutup mata atas kerja keras Justian. Pada 2017 ia dianugerahi gelar kehormatan Honorary Life Vice President dari BWF. Ia jadi satu-satunya orang Indonesia yang dapat gelar itu.

Hingga akhir hayatnya Justian meninggalkan istri, Poppy Tumengkol yang adalah mantan pemain Tim Uber Indonesia 1969 dan 1972. Bersama Poppy, Justian dikaruniai empat anak dan tujuh cucu. 

(abs/rhr)






Sumber: www.cnnindonesia.com